welcome! terimakasih telah berkunjung

Selasa, 23 Mei 2017

Again?



Surakarta, 23 Mei 2017

Lagi dan lagi? Kejadian hampir satu tahun lalu terulang kembali. Apa yang salah dengan diriku hingga semua yang terjadi seakan beramai-ramai menusuk tanpa menoleh sedetikpun. Perasaan serba salah kembali muncul dalam keadaan yang serba penuh kecanggungan. Kekecewaan yang menguap begitu saja memberikan efek yang buruk, disaat aku ingin seperti yang lain tersenyum ikut bahagia akan keberhasilan temanmu sendiri. Lalu apa yang terjadi padaku?
Menyapa pun yang sangat mudah dilakukan seakan memancing ikan di dalam sebuah ember, nyatanya tak sanggup terucap. Kemana jiwa berbesar hari menerima kekalahan? Kemana mental siap akan segala keputusan yang ada? semua seakan kembali lagi ke diriku 7 tahun yang lalu. Perasaan seolah-olah kebahagiaannmu direnggut bersamaan hingga tak menyisakan setitikpun kesempatan untuk digenggam. 

Haus akan dipuji? Bukan itu yang aku harapkan. Jika hal ini terus terjadi banyak hal di kemudian hari yang membuatku ketakutan untuk membagi semua yang kutahu dengan orang lain maupun dengan orang-orang terdekatku. Sikap apa ini? semakin hari aku semakin kehilangan gairah untuk berada dijalurku yang sekarang? Apakah aku mengalami kebosanan? Sehingga seakan mati rasa ketika dihadapkan dengan hal yang paling disukai.
Banyak hal yang muncul dipikaranku. Dimulai dari tak ada seorangpun selama 2 tahun belakangan ini yang mendengar segala keluh kesahku. Perasaan tak nyaman yang semakin menggila tak terkendali. Disaat orang-orang sibuk dengan ketergantungannya sebagai bentuk ekspresi manusia sebagai makhluk sosial. Aku seakan kehilangan cara untuk bersifat hangat dihadapan orang-orang. Menjadi pribadi yg segala hal ku pendam karena malu akan semua kekurangan begitu banyak didalam diriku.
Apakah salah ketika kita mencoba untuk mandiri? Tidak bergantung dengan orang lain? Mencoba mengerjakan semua sendiri? Meminta bantuan ketika kita benar-benar membutuhkannya? Kadang kala sikapku yang seperti ini memunculkan sikap  sombong yang secara tidak langsung terbentuk membentengi kegiatan sosialku. 

Sampai yang terburuk rasa iri yang tak kunjung bermuara, yang terakumulasi dan memuncak seakan menyaingi puncak tertinggi di Indonesia. Hingga semua hal memberiku doktrin negatif akan hal-hal yang aku lakukan pastilah tidak berhasil, memberiku sugesti apakah aku tidak memiliki keberuntungan sedikitpun? Apakah aku tidak cocok dibidang yang aku geluti saat ini? disaat semua semakin jauh dengan lingkungan yang menuntutku untuk harus belajar rela melihat orang lain lebih berjaya karena masamu sudah habis? Saatnya tersenyum bangga akan hasil dari orang lain? 

Aku tidak cukup memiliki hati yang baik untuk melakukan semua itu. Aku masih disini dengan keegosisanku karena ketidakcukupanku  akan keinginanku. Hingga aku tidak tau lagi apa sekarang keinginanku. Seakan tertutup dan tak tahu akan terbuka kapan, mungkin nanti? 

Hingga saat ini aku belum berniat membukanya barang sebentar saja.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar